JAKARTA, Rifan Financindo - Dari total 2.500 desa di Indonesia yang tidak mendapatkan listrik sama sekali, sebanyak 85 persen berada di Papua dan Papua Barat. Karena itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menargetkan, desa-desa tersebut masuk dalam program pengadaan lampu ke rumah-rumah. "Paling lama tahun ini, tahun depan itu sudah ada lampu. Kan enggak penting listriknya, yang penting lampunya dulu," ujar Jonan saat Diskusi Media "Visi Indonesia Sentris Pemerataan di Papua", di Jakarta, Minggu (5/3/2017). Lampu yang diberikan kepada masyarakat ini, kata Jonan, tidak menggunakan listrik melainkan tenaga surya. Dayanya kira-kira 100 watt per lampu. Keunggulan lampu ini adalah bisa disesuaikan tingkat kecerahannya untuk penggunaan yang berbeda. Bila dibutuhkan penerangan tinggi, misalnya untuk makan atau membaca, lampu bisa bertahan 6 jam. "Kalau mau agak redup bisa (tahan) 12 jam, mau tidur lebih redup lagi tahannya 60 jam," kata Jonan. Ia menyebut harga lampu tersebut Rp 3 juta-Rp 3,5 juta dengan jaminan 5 tahun lepas-pasang. Satu paket termasuk 4 unit lampu dan satu panel surya. Panel surya ini bisa diletakkan di mana saja, seperti di atas genteng atau di atas pohon. Keunggulan lain panel ini, tutur Jonan adalah bisa digunakan untuk mengisi daya telepon genggam. "Lampu ini juga bisa dibawa-bawa, misalnya ke tetangga (lampu) buat jadi senter," sebut Jonan. Rifan Financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
May 2021
Categories |