JAKARTA - Rifan Financindo Berjangka -- Fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada investasi sektor kelautan dan perikanan baru sekira 3% dari total angka Rp5.000 triliun. Alhasil, hal ini membuat daya saing industri di Tanah Air yang satu ini pun berkurang. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, minimnya fasilitas pembiayaan tersebut memang menjadi salah satu faktor berkurangnya daya saing industri Tanah Air. Namun, tidak hanya itu, masih ada faktor utama lainnya yang membuat daya saing industri Indonesia berkurang setelah akses pembiayaan yakni infrastruktur. "Saya melihat tema hari ini sangat tepat infrastruktur pembiayaan kenapa? Penyebab berkurangnya daya saing kita nomor tiga itu infrastruktur, nomor empat akses pembiayaan," ucapnya dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016). "Nomor satu, korupsi. Nomor dua inefisiensi demokrasi," sambungnya. Padahal, lanjut Rosan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Ditambah lagi garis pantainya terpanjang nomor dua setelah Kanada dan 70% luasnya adalah laut. Oleh karena itu adalah seyogyanya kemaritiman, kelautan dan perikanan Indonesia menjadi tulang punggung dari perekonomian ke depan. "Kita apresiasi Jokowi-JK yang telah mencanangkan dan memprioritaskan poros maritim dunia dalam Indonesia. Tentunya hal itu tidak mudah dilakukan," tuturnya. Walau di sisi lain, langkah dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah luar biasa dalam memberantas illegal, unreported, unregulated (IUU) fishing. Bahkan, langkah ini harus terus diapresiasi dan dilanjutkan. "Shock therapy harus dilanjutkan karena memang ini adalah langkah-langkah yang ditunggu beriktunya," tukasnya. Rifan Financindo Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
May 2021
Categories |