Jakarta, PT RFBRifanfinancindo -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya pada hari ini, Rabu (30/11). Sentimen positif pada laju IHSG hari ini berasal dari aksi beli yang diprediksi banyak dilakukan pelaku pasar terhadap saham emiten yang harganya jatuh sangat dalam. Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, bursa saham global tadi malam berhasil bangkit (rebound). Indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx menguat 0,72 persen di 3.038,42. Sementara, Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,12 persen dan 0,13 persen di 19.121,60 dan 2.204,66. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,21 persen di 5.379,92. "Penguatan di Wall Street terutama ditopang saham-saham sektor real estate dan produk kesehatan," terang David dalam risetnya, dikutip Rabu (30/11). Namun, harga komoditas minyak mentah tadi malam anjlok 3,9 persen di US$45,23 per barel menyusul keraguan pasar atas kesepakatan pemangkasan produksi menjelang pertemuan OPEC hari ini. Sementara itu, IHSG kemarin berhasil rebound terbatas terutama dipicu penguatan sejumlah saham perbankan, properti, dan penguatan lanjutan saham sektor perkebunan. Sehingga, IHSG berhasil ditutup menguat 22,09 poin (0,43 persen) ke level 5.136 setelah bergerak di antara 5.108-5.164. Pada perdagangan hari ini, David memprediksi IHSG melanjutkan penguatannya seiring dengan aksi beli yang dilakukan oleh pelaku pasar terhadap saham emiten yang harganya murah. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 5.110 dan resisten di 5.170. "Saham-saham yang diuntungkan dengan penguatan rupiah akan menjadi penopang penguatan indeks. Tapi sebaliknya saham berbasiskan komoditas cenderung koreksi menyusul koreksi harga komoditasnya tadi malam," papar David. Berbeda dengan David, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi IHSG bergerak melemah pada perdagangan hari ini karena semakin dekatnya prediksi kenaikan suku bunga oleh The Fed. Sehingga, penguatan yang terjadi pada DJIA tidak dapat menopang penguatan IHSG hari ini. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.099 dan resisten 5.184. Sementara, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dengan rentang harga Rp13.450-Rp13.640. "Semakin dekat dan kuatnya kenaikan suku bunga The Fed, sehingga penguatan Dow Jones tidak mampu menahan laju IHSG," terang Edwin dalam risetnya. PT RFBRifanfinancindo
1 Comment
flourish loan
5/22/2018 14:06:52
Do you need Personal Loan?
Reply
Leave a Reply. |
Archives
May 2021
Categories |