Jakarta, Rifanfinancindo -- Bank Indonesia (BI) memproyeksi kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal I 2017 jika dibandingkan kuartal I 2016. Optimisme ini sejalan dengan membaiknya kinerja sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan, memasuki musim panen awal tahun. Tak hanya itu, survei BI juga melansir terjadinya perbaikan usaha pada industri pengolahan dan pertambangan, serta penggalian. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hasil survei yang tembus hingga 6,73 persen. “Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan, Purchasing Managers Index (PMI) - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada kuartal I 2017 diperkirakan sebesar 52.96 persen,” demikian keterangan resmi BI, Rabu (11/1). Industri pengolahan diperkirakan memiliki SBT sebesar 2,98 persen pada kuartal I 2017 atau naik dari 1,44 persen pada kuartal IV 2016. Sedangkan, SBT untuk usaha pertambangan dan penggalian sedikit membaik menjadi -1,08 persen dari kuartal sebelumnya -1,82 persen. Survei BI tersebut menyebutkan, kegiatan usaha pada kuartal I 2017 akan mendorong jumlah penyerapan tenaga kerja. SBT Penggunaan tenaga kerja meningkat menjadi 0,43 persen, di mana penyerapan tenaga kerja diprediksi banyak terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. "Sementara itu, meskipun masih berada dalam fase kontraksi, tingkat penggunaan tenaga kerja pada sektor pertambangan & penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan diperkirakan membaik," tulis BI. Sejalan dengan itu, BI memperkirakan tekanan harga jual meningkat pada kuartal pertama tahun ini, terutama pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan SBT 3,9 persen. Sementara, SBT sektor pertanian, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan diproyeksi mencapai 3,22 persen dan SBT pengolahan sebesar 2,56 persen. Rifanfinancindo
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
May 2021
Categories |