PT Rifan Financindo || Harga emas hari ini melonjak lebih dari 3% dan menembus level US$ 1.600 per ons troi, karena putaran baru stimulus moneter dan fiskal menghentikan laju uang tunai di kalangan investor.
Mengutip Bloomberg, harga emas hari ini di pasar spot naik 3,06% menjadi US$ 1.600,77 per ons troi pada pukul 19.44 WIB, tertinggi sejak 13 Maret, setelah kemarin membukukan kenaikan harian terbaik sejak Juni 2016 mencapai 3,7%. Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) melesat 6,29% ke level US$ 1,671,60 per ons troi. "Tidak ada tekanan lagi untuk menjual emas untuk menutupi margin dan juga, dollar AS sedikit lebih lemah," kata Analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig kepada Reuters. "Jika langkah-langkah untuk mengatasi virus corona menunjukkan dampak dan jumlah kasus baru menurun, harga emas mungkin naik karena beberapa investor berorientasi jangka panjang membelinya sebagai lindung nilai inflasi," ujar dia. Bursa saham Eropa mencoba rebound karena gelombang baru stimulus moneter dan fiskal menghentikan aksi jual global di pasar ekuitas. Bank sentral AS, The Fed mengumumkan pelonggaran kuantitatif tak terbatas dan program-program untuk mendukung pasar kredit pada Senin (23/3) dalam upaya drastis untuk menghambat ekonomi yang terhuyung-huyung akibat virus corona. Langkah The Fed tersebut memicu penurunan dollar negeri uak Sam. Goldman Sachs menyatakan, kekhawatiran inflasi yang timbul dari respons kebijakan bank sentral terhadap wabah virus corona mendukung emas tahun ini sebagai "mata uang pilihan terakhir". Bank-bank sentral dunia telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi kerusakan akibat wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 377.300 orang dan membunuh lebih dari 16.500 orang secara global. PT Rifan Financindo || Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar AxiCorp, mengatakan dalam sebuah catatan yang Reuters lansir, yang juga menopang pasar emas adalah penutupan tiga penyulingan emas terbesar di dunia yang ada di Swiss. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo
0 Comments
Rifanfinancindo || Harga emas naik pada Senin (23/03) petang lantaran investor memilih masuk ke aset likuid seperti uang tunai atau tepatnya dolar AS. Hal itu terjadi dipicu meningkatnya lockdown nasional di seluruh dunia akibat virus covid-19 yang mengancam akan terus mendorong bank sentral global mengeluarkan paket stimulus untuk memerangi perlambatan ekonomi. Menurut data Investing.com, harga Emas Berjangka menguat 0,74% di 1.495,70 Senin pukul 17.00 WIB dan eXAU/USD turun 0,47% di 1.491,91. Federal Reserve AS terus memberikan dukungan daruratnya pada Jumat lalu seperti diberitakan Reuters Senin (23/03) petang dengan terus meningkatkan upaya bersama bank sentral utama lainnya untuk meredakan krisis pendanaan dolar global. Pelaku pasar mengandalkan pelonggaran kebijakan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan ketika Senat AS mempertimbangkan paket $1 triliun yang akan mencakup bantuan keuangan langsung untuk warga Amerika. Perusahaan maskapai penerbangan membatalkan jadwal rute di Australia dan Selandia Baru karena pemerintah negara setempat meminta penghentian perjalanan domestik tidak penting, Uni Emirat Arab menghentikan penerbangan selama dua minggu, dan Singapura dan Taiwan melarang transit penumpang warga asing. Sementara itu, hampir sepertiga warga Amerika diperintahkan untuk tinggal di rumah agar dapat memperlambat penyebaran virus, sementara Italia melarang perjalanan dalam negeri karena kematian kini mencapai angka 5.476 dan Cina melaporkan 46 mayoritas kasus impor dari luar negeri pada hari Minggu. Rifanfinancindo || Korban kematian global dari virus covid-19 mencapai angka lebih dari 14.000 orang dan 300.000 orang lebih terinfeksi. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo Rifan Financindo || Jauh sebelum manusia mengenal investasi portofolio berupa surat berharga (saham, obligasi dan reksadana), emas sudah lama digunakan sebagai sarana investasi dan menimbun kekayaan. Emas menjadi aset favorit bagi masyarakat sejak zaman dahulu karena nilainya yang cenderung terus meningkat. Kadangkala emas memang mengalami penurunan, meskipun itu cukup jarang terjadi jika dibandingkan dengan kenaikannya. Dalam dunia investasi, ada istilah yang dinamakan aset safe haven, yaitu aset yang dikenal tidak berkaitan atau memiliki hubungan negatif dengan aset atau portofolio investasi lain ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian dalam pasar finansial. Karenanya, aset yang tergolong dalam aset safe haven dianggap dapat melindungi investor dari krisis keuangan. Nilai aset safe haven diharapkan dapat bertahan dan bahkan mampu meningkat pada saat kondisi pasar mengalami goncangan atau ketika aset investasi lain menurun. Logam mulia emas telah dipercaya oleh sebagian besar pelaku pasar sebagai aset safe haven. Tidak seperti uang atau aset lainnya, emas ini tidak berisiko kehilangan nilainya di tengah gejolak pasar keuangan. Safe haven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan. Itu sebabnya, harga emas justru melonjak tinggi saat ekonomi dunia diliputi ketidakpastian. Bahkan, emas dalam portfolio investasi Anda dapat membantu untuk mengurangi kerugian saat pasar saham anjlok. Beberapa analis juga menyarankan investor untuk membeli logam mulia emas pada saat imbal hasil aset investasi lain negatif. Kenaikan nilai emas sendiri di mata investor bukan lebih karena dianggap sebagai sebuah keuntungan, melainkan untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama. Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor. Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akanmenyimpan lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis. Hal itu karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral maupun pemerintah. Ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi yang sangat erat kaitannya dengan dua kebijakan tersebut. Alasan lain mengapa emas disebut aset safe haven karena emas fisik pernah digunakan sebagai alat tukar dalam aktivitas ekonomi ekonomi selama lebih dari puluhan tahun. Hanya saja, perkembangan perdagangan global yang semakin kompleks menuntut alat tukar untuk lebih praktis, sehingga munculah uang kertas yang menggantikan uang emas. Di sisi lain, masyarakat luas tetap menganggap emas sebagai barang yang bernilai tinggi, kapan saja dan di mana saja. Emas bukan cuma menjadi simbol kekayaan, melainkan juga alat pertukaran dan medium pembayaran yang diakui, di negara manapun. Rifan Financindo || Karena itu, ketika ada ketidakpastian ekonomi global dan turunnya kepercayaan pelaku pasar pada pemerintah, maka harga aset logam mulia emas meningkat. Dengan kata lain, logam mulia emas merupakan safe haven yang berharga dan dapat melindungi aset investor selama krisis. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA.PT Rifan Financindo || Sempat naik di sesi awal perdagangan, harga emas kembali meredup. Mengutip Bloomberg, Kamis (19/3) pukul 12:25 WIB harga emas spot berada di US$ 1.469,98 per ons troi, turun 1,08% dari penutupan kemarin. Dampak ekonomi dari epidemi coronavirus masih mempengaruhi pergerakan harga emas spot tersebut.
Tercatat, hari Rabu (18/3) harga logam mulia mengalami penurunan karena investor menjual seluruh aset untuk menimbun uang tunai. Emas berjangka AS naik 1,2% menjadi US$ 1.495,80 per ons troi. Tercatat pasar saham Asia berjuang untuk stabil, karena janji stimulus terbaru dari Bank Sentral Eropa menopang sentimen sementara dunia berjuang untuk menahan pandemi virus. Saham berjangka AS berubah positif. Bank Sentral Eropa meluncurkan program pembelian obligasi darurat senilai 750 miliar euro (US$ 818 miliar) pada hari Rabu untuk menekan biaya pinjaman dalam blok yang berjuang dengan kejatuhan ekonomi akibat virus corona. Inflasi konsumen inti tahunan Jepang mereda pada Februari karena harga energi turun dan wabah itu mengaburkan prospek karena konsumen tumbuh lebih berhati-hati tentang pengeluaran, menambah kekhawatiran ekonomi bisa meluncur ke dalam resesi. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan membentuk panel menteri pada hari Kamis untuk menyusun paket untuk membantu ekonomi mengatasi pukulan dari wabah. Sementara, Kanselir Angela Merkel mendesak semua warga Jerman untuk membantu memerangi penyebaran virus dengan tetap berpegang pada aturan yang bertujuan mengurangi kontak sosial langsung dan menghindari sebanyak mungkin infeksi baru. PT Rifan Financindo || Presiden AS Donald Trump bergerak untuk mempercepat produksi peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk memerangi pandemi virus dan mengatakan perkiraan bahwa pengangguran AS dapat mencapai 20% adalah skenario kasus terburuk. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo NEW YORK. Rifanfinancindo || Harga emas menguat ke hari kedua setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Federal Reserve menyatakan akan mengambil tindakan lebih agresif untuk menangani dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Mengutip Bloomberg, Rabu (18/3) pukul 07.30 WIb, harga emas spot naik 0,47% ke US$ 1.535,43 per ons troi. Bahkan, saat pembukaan di pasar Asia, harga si kuning sempat melesat 1,2% menjadi US$ 1.546,41 per ons troi. Paling tidak ini berhasil membalikkan sedikit asa, setelah di pekan lalu emas mencetak penurunan mingguan terbesar sejak tahun 1983. Reli pada harga emas datang ketika The Fed mengisyaratkan akan melakukan intervensi pasar untuk kredit jangka pendek. Selain itu, pemerintahan Donald Trump sedang membahas rencana yang dapat mencapai stimulus sebesar US$ 1,2 triliun, termasuk pembayaran langsung US$ 1.000 atau lebih kepada warga negara AS dalam waktu dua minggu. "Penguatan emas kali ini memang menanggapi langkah Fed untuk meluncurkan program era krisis keuangan guna mendukung korporasi AS", kata analis Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd.Rahul Kharesaid dalam sebuah catatan. Rifanfinancindo || Sebelumnya, emas memang cenderung ditinggalkan setelah investor memilih untuk memegang uang tunai. Ini terjadi setelah pasar keuangan global bergejolak akibat pandemi virus corona ini. Padahal, sebagai aset safe haven, pesona emas selalu muncul saat terjadi gesekan di pasar global. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo NEW YORK - Rifan Financindo || Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYME) anjlok pada perdagangan Senin (16/3/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan aksi ambil untung dan perdagangan yang cukup teknis.
Melansir Xinhua, Jakarta, Selasa (16/3/2020), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun USD30,2 atau 1,99 persen menjadi ditutup pada USD1.486,5 per ons. Emas berada di bawah tekanan karena Federal Reserve AS memangkas suku bunga acuan mendekati nol di tengah wabah virus korona. Meskipun intervensi Fed, ekuitas AS turun pada hari Senin, dengan Dow Jones mengalami penurunan yang cukup membantu dukungan terhadap emas. Tetapi analis mencatat bahwa aksi ambil untung dalam emas begitu luas karena kelemahan dalam ekuitas AS. Investor akan mencari petunjuk pada gambaran ekonomi secara umum minggu ini karena banyak indikator ekonomi yang akan dirilis. Rifan Financindo || Perak untuk pengiriman Mei turun USD1,684 atau 11,61 persen, menjadi ditutup pada USD12,816 per ons. Platinum untuk pengiriman April turun USD86,2 atau 11,59 persen, menjadi ditutup pada USD657,7 per ons. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo PT Rifan Financindo - Emas melonjak setelah Federal Reserve AS memangkas suku bunga acuannya dengan nilai poin persentase penuh mendekati nol. Langkah Fed itu memicu jatuhnya bursa berjangka AS dan memulai pekan volatilitas tinggi lainnya karena pasar bersiap untuk menghadapi lebih banyak langkah kebijakan dari bank-bank sentral dunia.
Emas Berjangka menguat 1,98% di $1.546,70 per ons setelah sebelumnya mencapai $1560,65 berdasar data Investing.com pukul 10.27 WIB. Sedangkan XAU/USD naik 1,2% di $1.547,81 per ons. Pergerakan itu terjadi setelah bank sentral AS bertindak mengambil langkah-langkah untuk melindungi perekonomian dampak dari kejatuhan virus covid-19. Pekan lalu melansir Bloomberg Senin (16/03) pagi, harga emas anjlok tajam sejak tahun 1983 lantaran investor bergegas untuk mengumpulkan uang tunai untuk menutupi kerugian di pasar lain, sementara dolar AS yang lebih kuat juga menahan daya tarik logam ini. PT Rifan Financindo - The Fed mengumumkan beberapa tindakan lain, termasuk membiarkan bank-bank meminjam dari anggaran discount window selama 90 hari dan mengurangi rasio persyaratan cadangan menjadi nol persen. Discount window adalah instrumen kebijakan moneter yang memungkinkan lembaga yang memenuhi syarat untuk meminjam uang dari bank sentral. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA - Rifanfinancindo || Harga emas naik tipis pada hari Kamis di tengah kekhawatiran terkait dampak ekonomi dari wabah virus korona. Hal ini terjadi karena Amerika Serikat (AS) melarang perjalanan dari Eropa yang sedang dilanda virus korona. Meskipun kenaikan harga emas terbata, para investor menutup sebagian margin setelah terjun dalam ekuitas.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.637.33 per ons. Semantara, harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi USD1.637.20. Demikian seperti dilansir Reuters, Jakarta, Jumat (13/3/2020). "Larangan perjalanan adalah kejutan besar bagi pasar dan menunjukkan bahwa investor belum melihat kejatuhan finansial penuh dari virus korona," kata analisis IG Markets Kyle Rodda. Presiden Donald Trump pada hari Rabu mengumumkan penanguhan semua perjalanan dari dan ke Eropa kecuali Inggris selama 30 hari yang menyebabkan aksi jual di pasar saham global dan dolar. "Emas merasakan sedikit dari jatuhnya pasar keuangan dan larangan berpergian. Jadi, investot akan menjauhkan uang dari pasar untuk beberapa waktum karena itu kami telah melihat beberapa tekanan jual dalam emas," kata Asisten Wakil Presiden Penelitian Komoditas di SMC Comtrade Vandana Bharti. Rifanfinancindo || Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu menjelaskan virus korona sebagai pandemi yang telah menyebabkan lebih dari 119.100 orang terinfeksi di seluruh dunia. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo Rifan Financindo || Emas kembali mengalami kenaikan tipis, setelah pada Selasa malam sempat turun yang dipicu aksi jual para investor untuk menutupi kerugian di Wall Street yang semakin melemah.
Investor emas spot dan berjangka melakukan aksi jual aset safe haven ini pada hari Rabu untuk menutupi kerugian di bursa saham yang ketakutan oleh penyebaran global covid-19. Menurut data investing.com pukul 7.15 WIB, Emas Berjangka untuk pengiriman April di New York COMEX naik $1,60, atau 0,10%, menjadi $1,643.90 per ons. Sementara untuk XAU/USD juga naik $9.27 atau 0.57% menjadi $1.644.20. Di Wall Street, S&P 500 turun 5%, menghentikan rekor kenaikan selama satu dekade, di tengah kekhawatiran bahwa penyebaran covid-19 masih jauh dari selesai dan dampaknya terhadap ekonomi global bisa lebih buruk daripada yang diprediksi sebelumnya. Bursa juga merosot karena upaya stimulus untuk melindungi pertumbuhan AS gagal meredakan kekhawatiran investor. Emas April secara singkat mencapai level tertinggi 7-tahun $ 1.703,90 pada hari Senin karena gejolak di pasar global akibat jatuhnya harga minyak. "Emas masih dalam tahap awal dari kenaikan besar," kata Ed Moya dari platform perdagangan online OANDA. "Emas akan memiliki waktu lebih mudah ke level $ 2.000 per ons daripada imbal hasil obligasi 10-tahun yang berpotensi melemah lagi." Rifan Financindo || "Dolar akan menjadi mata uang pendanaan dan emas akan melihat kenaikan luar biasa selama the Fed tidak membuat kesalahan kebijakan," kata Moya, menambahkan bahwa minggu depan akan menjadi kunci bagi logam kuning di tengah taruhan Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo Jakarta - PT Rifan Financindo || Wabah virus corona sudah menyebar ke banyak negara. Virus yang menyebar sejak awal 2020 ini telah mengganggu kondisi keuangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan ada tiga dampak penyebaran corona yang dirasakan oleh Indonesia di antaranya ada ketidakpastian. Hal ini menyebabkan banyak investor yang tidak bisa mengukur risiko, sehingga banyak yang memindahkan aset menjadi emas atau uang tunai.
"Investor global kalau uncertainty susah diukur. Nggak bisa ambil calculated risk move from asset to gold. Cash is the thing and gold is the thing," kata Perry dalam acara Executive Lecture Early Year Forum di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).Dia mengungkapkan, para investor cenderung mencari selamat dengan menjual portofolio mereka."Mereka jual saham, sejauh pemantauan kami, uang investor itu masih aman di rekening vostro yang investor global yang ada di Indonesia. Belum hengkang beneran, mereka jual saham, SBN, simpan dalam rupiah. Kemudian kalau sudah waktunya, mereka bisa kembali lagi," jelas dia. PT Rifan Financindo || Selanjutnya pariwisata juga terdampak virus corona. Pasalnya sebanyak 2,1 juta turis asal China masuk ke Indonesia tahun lalu. Ini akan membuat penurunan turis besar-besaran."Kita lihat Februari (turis) turun, kemudian Maret dan April mulai recovery," jelas dia.Kemudian ekspor impor juga akan terdampak corona. Akibat wabah ini, banyak perusahaan yang tak mampu melakukan ekspor karena pasar di China tak ada kegiatan produksi.Saat ini BI melakukan pemantauan terkait kegiatan ekspor impor. Berkoordinasi dengan pihak terkait dan waspada dalam mengambil keputusan."Kita kan harus waspada, koordinasi sering sharing informasi dan apa yang dilakukan ke depan baik di pasar keuangan dan dampaknya dari waktu ke waktu," ujarnya. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA - Rifanfinancindo || Harga emas melonjak di atas USD1.700 pada perdagangan Senin kemarin, mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun imbas penyebaran virus korona (coronavirus) Covid-19, sehingga investor mencari aset yang lebih aman.Namun, para analisis mengatakan bahwa harga logam mulia akan terus naik ke level ke USD2.000.
Manajer Portofolio di RWC Partners Clark Fenton memprediksi harga emas bisa menembus USD2.000 tahun ini, terutama pasca tindakan darurat Federal Reserve minggu lalu. "Ini mungkin terlihat seperti emas telah menguat, tetapi investor juga tak melewatkan kesempatan sebagai tempat yang aman. Investor akan dipaksa untuk mencari di luar obligasi untuk menjaga kekayaan mereka," kata Clark seperti dilansir Business Insider, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Aset seperti obligasi pemerintah dan emas dipandang sebagai tempat yang aman bagi investor. Dalam kondisi pasar saat ini, emas telah mendekati level tertinggi karena saham dan obligasi berada di bawah tekanan. Kepala Investasi di Willis Owen Adrian Lowcock menyebutkan beberapa minggu ke depan sebagai berpotensi kritis bagi para investor, ketika penyebaran virus korona. Ia meramalkan bahwa tingkat ketakutan yang ada di pasar bisa mendorong emas ke USD2.000. "Apa yang dapat kita lihat adalah tingkat ketakutan di pasar sangat ekstrem yang belum pernah kita lihat sejak krisis keuangan. Jika situasinya meningkat ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa harga emas dapat terus berjalan selama beberapa bulan terakhir dan dapat menembus USD2.000," kata Lowcock. Sementara itu, harga minyak, saham, imbali hasil obligasi, dan cryptocurrency jatuh setelah Rusia menolak bergabung dengan produsen minyak lainnya dengan tujuan memotong produksi sebagai tanggapan dari wabah virus korona yang memicu perang harga. Investor mencari perlindungan di obligasi pemerintah AS yang mendorong harga dan sedang menunggu lebih banyak respon fiskal dan moneter terhadap virus korona. Ahli Strategi di UBS Joni Teves menjelaskan Rusia yang mundur dari aksi harga baru-baru ini, kami pikir kondisi makro terus positif untuk emas. Rifanfinancindo "The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut. Ketidakpastian tetap tinggu karena ekonomi global bersaing dengan wabah virus korona atau covid-19," kata ahli strategi UBS Joni Teves. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo Rifan Financindo - Emas berjangka naik tipis pada Senin petang karena pasar global anjlok, yang dipicu penurunan harga minyak mentah dan meningkatnya kekhawatiran penyebaran penyakit menular Covid-19, ungkap berita yang dirilis Marketwatch Senin (09/03).
“Penghindaran risiko sangat tinggi diawal minggu ini. Bursa saham global melanjutkan tren penurunan, sementara pasar mata uang dan komoditas dalam situasi kacau,” tulis Jim Wyckoff, analis senior di Kitco.com dalam catatan penelitian Senin. Emas Berjangka untuk pengiriman April Comex naik $11.70, atau 0,7%, menjadi $1.684.10 per ons, setelah mengalami kenaikan 6,79% minggu lalu, yang merupakan kenaikan mingguan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 2011, menurut Data FactSet. Pasar global berada dalam situasi kacau setelah Rusia dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) gagal mencapai kesepakatan mengenai tambahan pengurangan produksi minyak mentah. Sebagai tanggapan, Arab Saudi memangkas harga minyak mentah dan sedang mencari cara untuk meningkatkan produksi, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk memperkuat pangsa pasarnya, membuat investor khawatir terjadinya perang harga yang dapat memberikan dampak negatif bagi industri minyak global. Masalah seputar minyak muncul disaat penyebaran wabah Covid-19 terus berlanjut dan mengancam rantai pasokan global dan ekonomi sudah terkena dampak negatif dari epidemi yang pertama kali diidentifikasi pada Desember di Wuhan, Cina dan telah menginfeksi 111.284 kasus, dan menyebabkan 3.900 orang meninggal dunia. Harga emas telah berada di puncak intraday di level $1.704,30 per ons pada hari Minggu, tetapi telah mengalami penurunan, hal ini membuat beberapa analis berspekulasi bahwa para trader menyesuaikan kembali portofolio mereka di tengah kekacauan pasar. Rifan Financindo || “Para investor dan trader menjual emas untuk berinvestasi pada sektor minyak mentah yang terlihat jauh lebih bebas risiko dengan harga saat ini di level $31.80 (nymex) daripada emas di level $1.676,00,” ungkap Chintan Karnani, kepala analis pasar di Insignia Consultants. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo PT Rifan Financindo || Harga emas turun pada Kamis (05/03) di Asia lantaran munculnya kembali minat atas aset berisiko di tengah laporan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan paket bantuan senilai $50 miliar untuk mengurangi dampak wabah virus covid-19 pada perekonomian global.
Emas Berjangka untuk penyerahan April turun sebesar 0,23% di $1.639,15 menurut data Investing.com pada pukul 14.45 WIB. Sementara emas spot naik 0.09% di level $i.638.61. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan paket bantuan $50 miliar "segera" tersedia bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan pasar negara berkembang. Terpisah, DPR Amerika Serikat menyetujui RUU dana senilai $8,3 miliar untuk memerangi penyebaran virus. Data ekonomi semalam yang menunjukkan kegiatan sektor jasa AS melonjak ke tingkat tertinggi satu tahun pada Februari juga disebut sebagai penghambat tren kenaikan logam kuning. Sementara itu, pasar tenaga kerja swasta menghasilkan 183.000 pekerjaan dan data ini lebih baik dari perkiraan sebelumnya sehingga memberikan tekanan lebih besar pada harga emas. Sebelum mengalami kerugian hari ini, harga emas melonjak sebesar 3% Selasa setelah pemotongan darurat tingkat suku bunga oleh Federal Reserve dan kegelisahan yang timbul dari meningkatnya kasus virus covid-19 di AS mendorong permintaan atas safe haven. PT Rifan Financindo || Terakhir kali The Fed melakukan pemangkasan suku bunga di luar jadwal rutin pertemuan terjadi saat puncak krisis keuangan global pada Oktober 2008 silam. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA.Rifanfinancindo || Harga emas menanjak lagi setelah kemarin ditutup koreksi tipis. Kamis (5/3) pukul 10.35 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.639,73 per ons troi. Harga ini naik 0,17% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.636,93 per ons troi. Harga emas ini cenderung stabil setelah melonjak akibat pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve. "Saat ini investor fokus pada pasar saham Amerika Serikat (AS) dan harga emas mencari arah setelah pemangkasan suku bunga The Fed," kata Michael Matousek, head trader US Global Investors kepada Reuters. Pasar saham AS kemarin melaju kencang. Dow Jones bahkan melompat lebih dari 4% hingga penutupan perdagangan Rabu (4/3). Minat investor pada aset berisiko meningkat setelah Joe Biden, wakil presiden di era Barack Obama memimpin Super Tuesday partai Demokrat dan mendekatkannya sebagai calon kandidat presiden partai tersebut. Suku bunga yang turun juga masih menjadi tenaga bagi pergerakan harga emas. Setelah ini, pasar akan menunggu laporan Beige Book yang akan menyajikan kondisi bisnis dan efek virus corona terhadap ekonomi AS. Analis Commerzbank memperkirakan bahwa bank-bank sentral lain akan mengikuti pemangkasan The Fed dan melonggarkan kebijakan moneter. "Harga emas bisa naik lebih tinggi di jangka pendek karena langkah pelonggaran baru oleh berbagai bank sentral," kata analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters. Rifanfinancindo || Sekadar informasi, Selasa pagi, bank sentral Australia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps). Selasa malam, The Fed mengumumkan pemangkasan sebesar 50 bps. Setelah itu, bank sentral Kanada pun menggunting suku bunga acuan 50 bps. Kemarin, otoritas moneter Hong Kong juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA || Rifan Financindo || Setelah menembus lagi US$ 1.600, harga emas melaju makin kencang. Rabu (4/3) pukul 7.34 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.644,44 per ons troi. Harga emas ini naik 0,21% dalam sehari.
Dalam tiga hari kenaikan berturut-turut, harga emas mengakumulasi kenaikan 3,70% sejak awal pekan ini. Lonjakan harga terutama terjadi pada Selasa (3/3), yakni 3,24%. Kemarin harga emas melesat setelah Federal Reserve mengumumkan penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis points menjadi 1%-1,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa virus corona akan memberatkan ekonomi Amerika Serikat dalam beberapa waktu. Dia yakin bahwa langkah bank sentral ini akan menyediakan dukungan untuk mengangkat ekonomi. Tapi, langkah The Fed ini tidak disambut pasar. Kemarin, tiga indeks utama Wall Street malah turun hampir 3%. "Reaksi pasar menunjukkan sinyal bahwa virus corona ini bisa sama dengan Great Depression, bubble teknologi atau krisis finansial global," kata Michael Arone, chief investment strategist State Global Advisors kepada Reuters. Arone mengatakan bahwa permintaan turun dan rantai pasokan terganggu. Suku bunga yang lebih rendah tidak akan menyembuhkan dua gejala tersebut. Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed yang besar ini menakutkan investor setelah rebound besar di hari Senin. "Pemangkasan ini lebih besar daripada prediksi dan ada yang berpikir apakah kondisi lebih buruk daripada perkiraan," kata Lancz. Harga Emas Berfluktuasi Didorong Harapan Pelonggaran Moneter Global Rifan Financindo || Harga emas berfluktuasi selama sesi Selasa pagi karena investor berharap negara G-7 mengumumkan kebijakan stimulus yang membuat aset berisiko menarik dalam waktu dekat. Menteri keuangan G-7 diperkirakan akan mengadakan konferensi pada hari Selasa, kata sumber, untuk membahas langkah-langkah untuk menangani dampak ekonomi dari wabah virus covid-19. Secara global, harga Emas naik dalam dua sesi berturut-turut karena naiknya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral utama untuk meredam dampak ekonomi dari wabah virus covid-19 yang menyebar cepat. XAU/USD naik 0.5% menjadi $1.597,66 per ons pada 09.36 WIB setelah naik 0,4% pada Senin. Emas Berjangka AS naik 0.3% menjadi $1.599,10. Sementara untuk data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan aktivitas pabrik AS melambat bulan lalu karena kontrak pesanan baru berkurang, mencerminkan kekhawatiran tentang gangguan rantai pasokan karena wabah virus dan menggarisbawahi perlunya penurunan suku bunga. Di antara logam mulia lainnya, Palladium naik 1% menjadi $2.548,36 per ons, sedangkan platinum naik 1.5% menjadi $872,95. Perak naik 1.3% menjadi $16.94 per ons. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA - PT Rifan Financindo || Pasar keuangan global yang mendapat sentimen negatif dari dampak virus corona membuat investor memilih untuk memarkir dananya di aset lindung nilai alias safe haven.
Bank Indonesia (BI) menyebut, sejumlah investor mulai mengalihkan investasinya ke instrumen investasi yang lebih aman saat ini. Adapun, aset lindung nilai terdiri dari emas dan mata uang seperti dolar Amerika Serikat (AS) atau yen Jepang. "Investor global menarik penempatan dana di pasar keuangan di berbagai negara, termasuk Indonesia dan menempatkannya ke aset aman seperti uang tunai (cash) dan emas. Jadilah capital outflow," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (2/3). Hal ini juga seiring dengan premi resiko global yang mengalami peningkatan. Menurut catatan, indeks premi resiko global sebelum wabah ini menunjukkan angka 20. Setelah wabah ini merebak, indeks menunjukkan angka 40. Tak hanya itu, di Indonesia sendiri dalam ukuran persepsi risiko investasi Indonesia yang tercermin dalam credit default swap (CDS) kembali menanjak. Lihat saja, CDS tenor 5 tahun kini berada di level 93,279. Padahal Kamis (20/2), posisi CDS tenor lima tahun ini sempat mencetak rekor terendah setelah berada di 58,703. Perry pun menegaskan, bahwa hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir di seluruh negara. Bahkan, dampak dari virus corona juga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang seiring dengan penurunan suku bunga atau yield US treasury, penurunan harga minyak, dan berimbas pada depresiasi mata uang beberapa negara. "Seperti Korea Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, dan negara-negara lain," tambah Perry. Akan tetapi, karena para investor mengalihkan instrumen investasinya kepada emas, maka harga emas tercatat mengalami peningkatan. PT Rifan Financindo || Perry pun bilang, BI akan meningkatkan intensitas triple intervention untuk menjaga nilai tukar yang tetap terjaga. Intervensi yang dilakukan adalah di pasar saham, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo JAKARTA - PT Rifan Financindo || Kondisi perekonomian dunia dalam kondisi mengkhawatirkan di tengah penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Aktivitas ekonomi di segala sektor terdampak, dimana kondisi pasar global berada dalam jalur terburuk sejak krisis keuangan. Akan tetapi perancang keuangan Eko Endarto mengatakan, untuk memiliki dana simpanan sebaiknya memiliki aset invetsasi jangka panjang dalam memulihkan kondisi keuangan. Menurutnya dibutuhkan aset yang aman untuk dimiliki sebagai bagian dari investasi untuk memulihkan kondisi keuangan. "Memang banyak bisnis atau ekonomi yang kurang bergairah karena penyebab corona ini, maka dari itu perlu adanya aset yang aman utuk dimiliki dalam memulihkan kondisi keuangan,"ujar Eko saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (29/2/2020)Nah, untuk meminimalisir dampak ekonomi global, sangat disarankan untuk mulai berinvestasi sejak sekarang. Berikut aset dan instrumen investasi terbaik yang bisa kamu pilih. 1. Emas Logam mulia seperti emas adalah instrumen investasi pertama yang bisa dijadikan opsi untuk melawan resesi global. Sejak dulu, emas memang selalu dijadikan pelindung harta untuk melawan inflasi, sebab ketika inflasi naik harga emas juga cenderung akan naik. Selain itu, emas juga mudah disimpan dan dijual kembali. 2. Surat Berharga Negara (SBN) Cobalah berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN). Surat utang yang diterbitkan pemerintah ini tergolong instrumen investasi yang aman karena sudah dijamin negara di bawah UU Surat Utang Negara (UU SUN). SBN bisa dibeli mulai Rp1 juta. 3. Deposito Kalau lebih suka berinvestasi di produk keuangan yang diterbitkan perbankan, deposito adalah pilihan yang cocok. Selama dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), aset depositomu akan aman, bahkan jika terjadi resesi global 2020. Batas maksimal deposito adalah Rp2 miliar per orang pada tiap bank. 4. Dolar Amerika Serikat (USD) Instrumen investasi lain yang cukup efektif melawan inflasi besar-besaran adalah dolar AS, mengingat Amerika adalah negara dengan kondisi ekonomi terbaik di dunia. Selain itu, nilai tukar dolar terhadap rupiah juga terus mengalami peningkatan yang signifikan, yakni sekitar 47,4% dalam satu dekade terakhir. 5. Reksa Dana Non-Saham Saat ini ada cukup banyak jenis instrumen investasi reksa dana, namun yang dinilai paling kuat menahan resesi adalah reksa dana non saham seperti reksa dana pasar uang, reksa reksa dana pendapatan tetap, serta reksa dana proteksi. "Membekali diri dengan salah satu instrumen investasi di atas merupakan langkah bijak menyambut pelemahan ekonomi. Hasilnya, kondisi finansialmu pun akan tetap stabil," jelasnya. PT Rifan Financindo Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo |
Archives
May 2021
Categories |