Rifan Financindo || Permintaan terhadap komoditas minyak mentah mengalami lonjakan setelah rilis data AS mengenai pasokan minyak oleh API. Selain itu meningkatnya masalah geopolitik kawasan Timur Tengah kembali membuat harga minyak mentah melonjak menuju ke level harga 56,15 saat sesi Asia hari Rabu (21/8). Pada laporan data mengenai pasokan minyak mentah AS oleh API, disampaikan bahwa selama satu pekan berakhir pada 16 Agustus, jumlah pasokan minyak mentah API mengalami penurunan 3,5 juta barel. Data ini lebih rendah daripada penyampaian pasokan sebelumnya yang mengalami penambahan mencapai 3,7 juta barel. Ketegangan geopolitik juga mendorong penguatan harga minyak mentah setelah Menteri Luar Negeri AS yaitu Mike Pompeo memberikan komentar. Dia mengatakan bahwa pemerintah AS akan menentukan langkah sesuai dengan sanksi dalam usaha mencegah pengiriman minyak ke kawasan Suriah. Dari tempat lain, PM Australia yaitu Scott Morrison juga menyampaikan bahwa akan mengambil langkah seperti AS. Australia akan ikut dalam usaha melindungi pengiriman minyak mentah yang lewat Selat Hormuz. Mereka akan mengirim pesawat patroli laut, fregat angkatan laut dan juga personel perencanaan serta operasi. Harga minyak mentah juga didorong dengan adanya berita mengenai ledakan kawasan Irak dan juga berita bahwa Iran telah siap berperang melawan AS. Ketegangan perdagangan global akan menjadi pembatas minyak untuk naik lebih tinggi lagi. Pasalnya sentimen risiko akan memainkan peran pada permintaan minyak mentah sebagai salah satu aset berisiko. Rifan Financindo || Untuk perdagangan selanjutnya, para pelaku pasar dan investor akan lebih fokus ke laporan pasokan minyak mentah AS oleh EIA selama sepekan berakhir di 16 Agustus. Jika memang data ini disampaikan sesuai dengan harapan pasar, atau bahkan anjlok ke bahwa -1,885 juta, maka akan membuat minyak mentah melonjak lebih tinggi lagi. Baca juga : pt rifan financindo rifanfinancindo rifan financindo
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
May 2021
Categories |