Jakarta - Rifanfinancindo || Sepanjang 2018, Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin (bps) atau 1,5%. Artinya, BI 7 days reverse repo rate saat ini sebesar 5,75%. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bank sentral memiliki alasan ketika mengubah tingkat bunga acuan. Misalnya, BI juga memperhatikan normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS). "Kami sudah mempertimbangkan probabilitas kenaikan bunga Fed Fund Rate (FFR) setelah kemarin naik masih ada lagi rencana kenaikan tahun ini, tahun depan dan tahun depannya lagi," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (27/9/2018). Dia menjelaskan, BI terus memantau pergerakan normalisasi tersebut. Memang, Amerika Serikat akan melakukan normalisasi tergantung dengan data dependen yang dikeluarkan. "Berdasarkan asesmen kami, kemungkinan FFR akan naik lagi pada Desember, tiga kali lagi tahun depan dan dua kali pada 2020," jelas dia. Kemudian, BI juga memantau dari faktor eksternal seperti seberapa jauh stimulus fiskal dari AS untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi di AS. Hal ini akan mempengaruhi probabilitas kenaikan FFR. Selain itu ketegangan perdagangan antara AS dan China juga turut mempengaruhi pantauan BI untuk ekonomi eksternal. Perry mengungkapkan, kondisi tersebut turut mempengaruhi perilaku investor global. "Ini juga akan mempengaruhi pembalikan arus modal asing dari negara emerging market," jelas dia. Namun menurut Perry, di dalam negeri ini investor global sudah melakukan respon dan melakukan antisipasi untuk kondisi-kondisi yang dipengaruhi faktor eksternal. "Ini memang dipengaruhi oleh satu kebijakan moneter kita yang preemtive dan prudent, selain itu pemerintah juga serius dan konkret untuk menurunkan defisit transaksi berjalan," imbuh dia. Selain bunga acuan, BI juga menaikkan bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%. Keseriusan dan langkah-langkah konkret Pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor diyakini akan berdampak positif dalam menurunkan defisit transaksi berjalan khususnya pada 2019 sehingga diprakirakan akan menjadi sekitar 2,5% PDB. Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal. Rifanfinancindo || "Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan perekonomian seperti defisit transaksi berjalan, nilai tukar, stabilitas sistem keuangan, dan inflasi untuk menempuh langkah lanjutan guna memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Perry. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo
0 Comments
JAKARTA - Rifan Financindo || Kevin Systrom (34) dan Mike Krieger (32) dua pendiri Instagram mundur dari perusahaan sosial media yang telah mereka bangun. Ini menjadi catatan panjang bagi Facebook Inc, setelah dua pendiri WhatsApp juga hengkak beberapa waktu lalu. Kevin dan Mike tak benar-benar memberi tahu pasti apa yang menjadi alasan mereka unutk mundur dari perusahaan yang telah membesarkan namanya. Dilansir laman dari Fox News (25/9/2018) sebuah sumber mengatakan bahwa masalah internal lah yang membuat para pendiri Instagram ini mundur. Banyak desas-desus berhembus bahwa Facebook dan Instagram sedang dalam tensi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terkait masalah kepemimpinan Facebook kepada otonomis Instagram. Awal tahun ini, Chief Executive Mark Zuckerberg selaku Chief Executive memindahkan eksekutif senior Facebook, Adam Mosseri, menjadi Kepala Produk Instagram seolah telah meramalkan bahwa para pendirinya akan pergi, kata salah seorang informan. Setelah di tinggalkan pendirinya, kemungkinan Instagram akan lebih terintegrasi dengan Facebook bahkan berpotensi menjadi salah satu divisi produk di perusahaan tersebut. Dalam sebuah pernyataan resmi, Kevin mengatakan dia dan Mike “siap untuk bab berikutnya,” yang seolah mengisyaratkan bahwa mereka akan menciptakan sesuatu yang baru. Kevin dan Mike telah membangun Instagram sejak 2010. Lalu di tahun 2012 Facebook mengakuisisi Instagram seharga US$ 1 miliar. Mereka memulai Instagram di sebuah kantor kecil di sekitar South Park, San Fransisco. Rifan Financindo || Kini Instagram telah memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif dengan mendapatan Instagram tahun ini diprediksi mencapai USD 8 miliar. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo Jakarta, PT Rifan Financindo -- Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) mengakui kesulitan mencari permodalan, baik dalam bentuk surat utang Medium Term Notes (MTN) maupun pinjaman dari bank umum. Salah satu alasannya dikarenakan kasus PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) yang membuat tingkat kepercayaan terhadap multifinance diragukan. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno bilang sumber pendanaan, termasuk bank-bank, akan meragukan kemampuan multifinance dalam menyalurkan pembiayaan ke masyarakat. "Sudah pasti, mereka (bank-bank) jadi mikir dong mau kasih pendanaan ke kami ke depannya. Apalagi, 1 tahun-1,5 tahun terakhir ini cari modal cukup sulit. Akan makin sulit lagi ke depannya dengan kasus SNP Finance ini," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/9). Tanpa bermaksud menghakimi, kata Suwandi, bukan cuma manajemen SNP Finance yang harus bertanggung jawab terhadap kasus gagal bayar dan penyampaian informasi atau data yang tak akurat. Tetapi juga, juga auditor dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan. Makanya, Suwandi melanjutkan, untuk mengurangi dampak negatif kasus SNP Finance terhadap industri multifinance, asosiasi bersama otoritas terkait akan menggencarkan pendaftaran aset (aset registry). "Jadi, misalnya satu perusahaan menjadikan piutang sebagai jaminan untuk mendapat permodalan, itu jaminannya didaftarkan. Sehingga, tidak bisa dijaminkan ganda (double financing). Ini kan kasus SNP Finance, piutang dijaminkan, lalu dijaminkan lagi, terus saja begitu," imbuh dia. Sebelumnya, Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Daniel Tahi Monang Silitong mengungkapkan dugaan transaksi 'nakal' SNP Finance, anak usaha jaringan ritel elektronik Columbia, terhadap 14 bank. Perusahaan mengajukan fasilitas kredit modal kerja kepada sejumlah bank untuk memodali kegiatan usahanya. Namun, status kreditnya macet. Berdasarkan hasil penyelidikan, perusahaan diduga memalsukan dokumen, penggelapan, penipuan. "Modusnya dengan menambahkan, menggandakan, dan menggunakan daftar piutang (fiktif), berupa data list yang ada di PT CMP," jelas Daniel. Pada 14 Mei 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah dijatuhi sanksi Pembekuan Kegiatan Usaha (PKU). Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot menyebut jika perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan hingga berakhirnya jangka waktu PKU, maka sesuai dengan ketentuan POJK 29, izin usahanya akan dicabut. || PT Rifan Financindo Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo New York - Rifan Financindo || Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pengumuman kenaikan tarif barang impor barang China senilai USD 200 miliar oleh Presiden AS Donald Trump. Saham konsumen discretionary dan teknologi mencetak penurunan terbesar karena investor terus berhitung mengenai dampak dari penerapan kebijakan yang diambil Trump tersebut, Dilansir dari Reuters, Selasa (18/9/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 92,55 poin atau 0,35 persen menjadi 26.062,12, indeks S&P 500 kehilangan 16,18 poin atau 0,56 persen menjadi 2.888,8 dan Nasdaq Composite turun 114,25 poin atau 1,43 persen menjadi 7.895,79. Ketiga indeks utama AS ditutup melemah, dengan indeks Nasdaq terbesar sejak akhir Juli. Wall Street memperpanjang kerugiannya menjelang pengumuman tarif setelah Trump menegaskan keyakinannya bahwa defisit perdagangan Amerika Serikat dengan China terlalu besar. "Dan kita tidak bisa melakukan itu lagi," ungkapnya. Barang-barang asal China yang akan dikenakan tarif impor tambahan di antaranya adalah produk-produk teknologi dan elektronik, papan sirkuit, dan barang-barang konsumer, seperti makanan laut, mebel, produk lampu, ban, bahan-bahan kimia, plastik, sepeda, dan jok mobil khusus untuk bayi. Sebelumnya, China bersumpah tidak akan tinggal diam menghadapi perselisihan perdagangan yang terus meningkat, menambah semakin panasnya tensi perang dagang antara dua negara. "Ini adalah yang keenam atau ketujuh kalinya kami berbicara tentang putaran tarif khusus ini," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio Kingsview Asset Management di Chicago. "Trump merasa nyaman menaikkan tarif, dia yakin dia menang." Saham konsumen discretionary dan teknologi menjadi kontributor penurunan terbesar pada S&P 500, yaitu turun masing-masing sebesar 1,3 persen dan 1,4 persen. Saham Amazon.com (AMZN.O) memimpin penurunan di sektor saham konsumen sebesar 3,2 persen. Apple Inc (AAPL.O) mengatakan langkah-langkah yang diambil Trump bisa berimbas lebih luas lagi ke produk-produknya. Saham perusahan pembuat iPhone ini turun 2,7 persen, memberikan tekanan terbesar terhadap Dow Jones. Rifan Financindo || Momentum saham raksasa teknologi yang tergabung dalam FAANG termasuk Netflix (NFLX.O), Facebook (FB.O) dan Google-parent Alphabet (GOOGL.O) ditutup turun antara 1,0 persen dan 3,9 persen. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo Jakarta - PT Rifan Financindo || Pegadaian terus memaksimalkan layanan, salah satunya dengan memperbanyak kriteria barang yang bisa digadaikan masyarakat. Gadaian bisa dilakukan masyarakat di cabang-cabang PT Pegadaian (Persero) yang tersebar di seluruh tanah air. Direktur Informasi Teknologi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono mencontohkan salah satu barang yang baru-baru ini viral bisa digadaikan adalah tupperware. Barang kesayangan ibu-ibu rumah tangga tersebut kini bisa dijadikan solusi saat sedang membutuhkan uang. Akan tetapi, Teguh menjelaskan bahwa layanan menarik ini hanya berlaku untuk nasabah baru Pegadaian dalam rangka menjaring nasabah baru untuk bergabung. "Jadi kami kasih mereka pengalaman aja buat menggadaikan itu. Sehingga apapun bisa digadai dengan bunga 0 persen," kata Teguh saat ditemui dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Pusat Kamis (13/9/2018). Tidak hanya tupperware, Teguh menyatakan barang apapun kini bisa digadaikan. Misalnya tas bermerk. Selama barang tersebut disetujui oleh kantor cabang dan memiliki nilai jual minimal seharga Rp 500 ribu. Program berlaku untuk seluruh Indonesia. "Jadi barangnya itu macam-macam. Misalkan di Manado itu Tupperware itu Manado, tempat lain apa. Apapun barangnya boleh saja. Tas juga boleh dan persyaratan datang bawa barang sama KTP aja," ujarnya. PT Rifan Financindo || Teguh mengungkapkan tidak menutup kemungkinan batasan maksimal uang yang didapat akan ditingkatkan. Saat ini maksimal penggadai akan mendapat Rp 500.000 dan rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 1 juta. "Sekarang kan kita batasin Rp 500 ribu. Ke depan kita ubah, misalnya Rp 1 juta satu bulan atau 1 juta dua bulan," tutupnya. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo Jakarta - Rifanfinancindo || Pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan terakhir diperkirakan bakal memberikan dampak negatif terhadap bisnis kartu kredit perbankan. Terutama transaksi kartu kredit untuk kegiatan pelesir ke luar negeri merosot karena fluktuasi kurs. Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Santoso menyebutkan, salah satu kontributor transaksi kartu kredit adalah belanja di luar negeri. Secara industri hal itu menyumbang sekitar 10 persen kepada total nilai transaksi kartu kredit. Sementara itu, BCA mencatat 15-20 persen nilai transaksi kartu kredit disumbang oleh nasabah yang berkunjung ke luar negeri. “Pengaruh pasti ada, tapi menurut saya masih manageable,” katanya, belum lama ini. Santoso menyampaikan, nasabah BCA yang menggunakan kartu kredit di luar negeri tergolong sehat secara finansial. Mereka juga dikategorikan sebagai nasabah yang cermat mengatur transaksi. Meski begitu, Santoso mengaku lebih khawatir pelemahan nilai mata uang memberikan dampak negatif kepada industri perbankan secara keseluruhan. Saat ini, tercatat pertumbuhan kartu kredit cenderung stagnan. Pada akhirnya hal ini berpotensi menambah rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Setiap bank perlu terus menambah basis konsumen secara hati-hati untuk mengakali peningkatan nilai kredit bermasalah. “Bisnis kartu kredit masif itu seperti ember bocor. Bank harus isi air lebih cepat sehingga bisa mendapatkan benefit yang lebih besar,” kata Santoso. Sementara itu, General Manager Kartu Kredit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Okki Rushartomo mengatakan, sekitar 12 persen transaksi kartu kredit perseroan digunakan oleh nasabah untuk tujuan ke luar negeri. Sektor pelesiran, menurut dia, merupakan salah satu andalan BNI dalam bisnis kartu kredit. Apabila pelemahan nilai tukar berlanjut, Okki menilai, dalam jangka panjang bisnis kartu kredit akan terkena dampak seiring dengan kenaikan harga tiket dan hotel. “Saat ini memang belum berdampak langsung, tapi nanti konsumen akan lebih memilih dalam melakukan transaksi kartu kredit,” katanya, belum lama ini. BNI masih mengkaji sejauh mana dampak pelemahan rupiah terhadap kartu kredit. Akan tetapi perseroan masih optimistis target nilai transaksi tumbuh dua digit pada tahun ini menjadi Rp 40 triliun bakal tercapai. Rifanfinancindo || Selain hotel dan harga tiket pesawat, menurut Okki, konsumen kartu kredit akan mengurangi belanja di luar negeri karena tren pelemahan rupiah tersebut. Namun, nasabah akan mencari alternatif yang lebih murah, termasuk mengubah tujuan belanja di dalam negeri. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo Jakarta, Rifan Financindo || - Indonesia masih memiliki Pekerjaan Rumah alias 'PR' yang harus diselesaikan. Pendalaman pasar keuangan adalah kunci dari antisipasi gejolak ekonomi global. Namun, kondisi fundamental Indonesia saat ini tidak bisa disamakan pada kondisi krisis 1997-1998 dan 'Tapper Tantrum' ketika terjadi di 2015. "Indonesia harus memperdalam pasar keuangan. Saya setuju. Dan juga pasar surat utang," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam sebuah diskusi Asia Economic Outlook dalam pertemuan World Economic Forum (WEF) di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018). Ia menjelaskan, ketika menempuh sebuah kebijakan, Indonesia harus melihat beberapa pilar. Di antaranya, APBN dan Utang Luar Negeri. Namun saat ini, ekonomi Indonesia lebih kuat. Secara fundamental-pun lebih baik dari tahun-tahun yang lalu. "Kebijakan moneter, jika dilihat dalam tugasnya menjaga inflasi cukup baik. Inflasi di kisaran 3%. Sebelumnya inflasi Indonesia pernah mencapai 8%, maka inflasi terjaga." "Kemudian, NPL [rasio kredit macet] masih cukup terkendali. Berbeda dengan ketika itu NPL tinggi sektor komoditas dan saat ini jauh lebih bersih," terang Sri Mulyani. Yang menjadi fokus saat ini adalah defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit/CAD. Rifan Financindo || "Tapi itu bukan berarti sampai lewat dari 3% terhadap PDB. Bahkan CAD ini jauh lebih terkendali dari sejak tapper tantrum bahkan 1998 lalu," tegasnya. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo Surabaya - Rifanfinancindo || Presiden Joko Widodo gencar melakukan pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan tol Surabaya-Jakarta hingga jalanan di Papua. Tak hanya untuk meningkatkan ekonomi, Jokowi mengaku memiliki tujuan lain, apa itu? "Banyak yang menanyakan kepada saya 'Pak kenapa sih yang dibangun infrastruktur, apa ekonomi kita menjadi lebih baik dengan pembangunan infrastruktur?," ujar Jokowi membuka ceritanya di hadapan para mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Kamis (6/9/2018). Namun, Jokowi menepis hal ini. Baginya, pembangunan infrastruktur tak hanya untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia saja. Tetapi pembangunan ini untuk meningkatkan hubungan masyarakat antarkota, antarpulau, dan antarprovinsi di negara ini menjadi lebih baik. Terlebih, Indonesia terkenal dengan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki wilayah yang sangat luas. "Bukan hanya karena ekonomi, pembangunan infrastruktur ini karena infrastruktur ini membuat hubungan dan kualitas antarkota, antarpulau, antarprovinsi di negara sebesar ini menjadi lebih baik," katanya. Jika sudah terhubung, Jokowi mengatakan persatuan masyarakat Indonesia akan bisa dibangun menjadi lebih kokoh. "Sehingga persatuan kita itu menjadi lebih kokoh, bukan hanya urusan ekonomi," ungkapnya. Diakuinya, saat awal menjabat memang ada ketimpangan infrastruktur di Indonesia. Misalnya saja di Jawa dan wilayah timur seperti Papua pembangunannya tidak merata. "Tetapi memang ada ketimpangan besar infrastruktur yang ada di Jawa dan ada di barat, dan di Timur sangat beda sekali," lanjutnya sambil menunjukkan kondisi jalan di Papua kala itu. Namun, dengan bertekad membangun rasa kebangsaan, Jokowi berupaya untuk menghubungkan seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke dengan pembangunan infrastruktur. "Sehingga saya membangun rasa kebangsaan dari Sabang sampai Merauke agar merasakan sebuah pelayanan dan keadilan yang sama dari negara Indonesia," lanjutnya. Jokowi pun menambahkan beberapa tahun lalu, harga bensin di Papua mencapai Rp 60.000 hingga Rp 100.000 untuk setiap liternya. Namun, dirinya berupaya untuk mensejajarkan harga bensin di Jawa dan Papua. "Tiga tahun yang lalu saya ke Wamena, harga bensin Rp 60.000 hingga Rp 100.000 per liter. Oleh sebab itu saya sampaikan harga bensin harus sama seperti yang di Jawa, akhirnya satu setengah tahun baru terealisasi. Inilah hal-hal fundamental yang harus kita selesaikan terlebih dahulu," lanjutnya. Dia menegaskan pembangunan ini akan terus berlanjut, terlebih mendapat dukungan dari Sumber Daya Manusia di Indonesia. Rifanfinancindo || "Kuncinya adalah hanya di Sumber Daya Manusia, kita ini memiliki sebuah kapasitas terpendam, kita memiliki kekuatan yang terpendam. Tapi masih belum dibangkitkan, hanya dipikir kita kalah dengan negara lain, tapi tidak percaya itu kita lebih baik dari orang lain," pesannya. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo PT Rifan Financindo || Kondisi nilai tukar rupiah terus tergerus terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) telah menembus angka Rp 15.029, pada Selasa (4/9/2018) malam. Seperti dikutip TribunWow.com dari laman Kursdollar.net, hingga pukul 19.20 WIB, nilai tukar rupiah kini mencapai Rp 15.029 per dolar AS. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (3/9/2018), menurut Bloomberg, Rupiah melemah ke posisi Rp 14.815 per Dolar AS. Bloomberg mengestimasi, hari ini kurs rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.780 hingga Rp 14.845 per Dolar AS. Posisi kurs rupiah, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) hari ini juga melemah ke posisi Rp 14.840 per Dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.767 per Dolar AS. Dikutip dari Kontan.co.id, rupiah sebelumnya menguat tipis pada pukul 10.05 WIB, yakni 0,24% ke level Rp 14.780 per Dolar AS. Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah kali ini berlangsung secara tiba-tiba. Sebab, sekitar pukul 09.00 WIB, rupiah masih berada di level Rp 14.845 per Dolar AS. Dugaannya, penguatan rupiah kali ini didorong oleh faktor teknikal. Hal ini mengingat rupiah sudah berada di area jenuh beli. Di sisi lain, indeks dolar belum mengalami pergerakan yang signifikan pada hari ini. Indeks dolar menguat 0,13% ke level 95,26. “Selain itu, ada kemungkinan rupiah menguat karena intervensi yang dilakukan oleh BI,” tambah dia. Kendati begitu, rupiah masih rentan terpapar sentimen eksternal. Rilis data PMI China di bulan Agustus yang turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. "Dari data tersebut ada kekhawatiran bahwa ekonomi China terancam melambat. Alhasil, nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang," ungkapnya. Akan tetapi, inflasi Indonesia di bulan Agustus yang masih rendah atau di level 3,20% (yoy) dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah di hari ini. Setidaknya, data tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah tren pelemahan rupiah. Menurut Putu, hingga penutupan nanti rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.750—Rp 14.845 per dolar AS. Jokowi Panggil Menteri Presiden Joko Widodo kembali memanggil para menteri ekonomi ke Istana Kepresidenan. Berdasarkan pantauan KONTAN, para menteri telah hadir sejak pukul 09.00 WIB. Menteri yang hadir adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Kemudian juga ada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Meski begitu, hingga saat ini masih belum diketahui pertemuan ini membahas soal apa. Tapi banyak berspekulasi hal ini membahas soal rupiah yang semakin tertekan oleh dollar AS. Sama dengan Krisis ekonomi 1998? Sejarah mencatat, Indonsia pernah mengalami krisis moneter (krismon) di era jaman Soeharto, tahun 1998. Apakah kondisi ekonomi September 2018 ini sama seperti kondisi krismon 1998. Simak fakta berikut. Dollar masih perkasa sebaliknya mata uang Rupiah terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan sejumlah bank telah menjual mata uang tersebut di level Rp 15.000 per dollar AS. Kondisi itu kemudian menimbulkan anggapan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri saat itu lebih buruk dari 1998. Lantas, bagaimana faktanya? Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memastikan depresiasi rupiah yang terjadi saat ini berbeda dengan depresiasi rupiah ketika 1998 silam. "Pelemahan rupiah tahun ini dibandingkan 1998 yang anjloknya 80 persen dari Rp 2.500 secara tiba-tiba ya sangat jauh ya. Selain itu, waktu itu juga tidak ada kenaikan gaji sehingga daya beli masyarakatnya menurun dan harga-harga melonjak tinggi," kata David saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018). David menambahkan, meski ada pelemahan sepanjang lebih dari satu semester, tahun ini juga diiringi dengan kenaikan gaji dan harga-harga yang cukup terjaga. Sementara itu Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini sangat berbeda dengan fundamental perekonomian Indonesia 20 tahun lalu. Pada periode tersebut, krisis di Indonesia diawali oleh krisis mata uang Thailand bath dan ditambah buruk dengan pengelolaan utang luar negeri swasta yang tidak hati-hati lantaran sebagian utang tersebut tidak mendapatkan lindung nilai. Selain itu, penggunaan utang jangka pendek untuk pembiayaan usaha jangka panjang dan penggunaan utang luar negeri untuk pembiayaan usaha domestik turut memperparah kondisi fundamental ekonomi dalam negeri terpuruk. "Krisis utang swasta tersebut yang kemudian mendorong tekanan pada rupiah di mana tingkat depresiasinya mencapai sekitar 600 persen dalam kurun waktu kurang dari setahun, dari Rp 2.350 per dollar AS menjadi Rp 16.000 per dollar AS," ujar Josua. Josua menambahkan, kondisi itu sangat berbeda dengan saat ini. Menurut dia, pengelolaan utang luar negeri swasta cenderung lebih berhati-hati dimana Bank Indonesia (BI) juga sudah mewajibkan transaksi lindung nilai bagi korporasi dalam rangka mengelola risiko nilai tukar. "Pengelolaan yang lebih baik dari utang luar negeri swasta terlihat dari pertumbuhan utang jangka pendek yang cenderung rendah. Dalam jangka pendek, BI akan tetap mengelola stabilitas nilai tukar rupiah dengan melakukan dual intervension di pasar valas dan pasar obligasi," terangnya. Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), dan CEIC, rupiah terdepresiasi sangat dalam pada periode September 1997 ke September 1998. Pada September 1997, rupiah berada di level Rp 3.030 per dollar Amerika Serikat (AS) dan terdepresiasi hingga 254 persen pada September 1998 menjadi Rp 10.725 per dollar AS. Sementara pada September 2017, rupiah ada pada level Rp 13.345 per dollar AS dan melemah hanya 11 persen per tanggal 3 September 2018 menjadi Rp 14.815 per dollar AS. "Kala pelemahannya seperti 1998, rupiah seharusnya mencapai Rp 47.241 per dollar AS pada September 2018," tulis data tersebut. Hal lainnya yang kemudian membedakan kondisi rupiah 1998 versus rupiah 2018 adalah dari sisi cadangan devisa atau cadev. Cadev 1998 tercatat 23,61 miliar dollar AS, sedangkan pada 2018 mencapai 118,3 miliar dollar AS. Berikutnya adalah peringkat surat utang pemerintah 20 tahun silam adalah junk yang artinya di bawah layak investasi dan kualitasnya jelek. Sementara pada 2018, peringkat surat utang pemerintah adalah BBB dengan outlook stabil atau layak investasi (investment grade). Di sisi lain, dari sisi net capital inflow secara kuartalan, kondisi pada kuartal II 2018 jauh lebih baik yakni berada pada angka 4,015 miliar dollar AS. Kondisi itu jauh lebih baik dibandingkan net capital inflow pada kuartal II 1998 adalah minus 2,470 miliar dollar AS. Kemudian, dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada kuartal II tahun ini cenderung lebih baik ketimbang kuartal II 1998. Saat pada 1998 pertumbuhan ekonomi minus 13,34 persen dibandingkan kuartal II 1997 atau secara year on year (yoy). Sementara pada kuartal II 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27 persen yoy. Tak hanya itu, faktor lainnya yang membuat berbeda kondisi rupiah 1998 dan 2018 adalah inflasi. Dua dekade lalu, inflasi pada Agustus 1998 menyentuh 78,2 persen yoy, sedangkan inflasi Agustus 2018 hanya 3,2 persen yoy. Kemudian angka kemiskinan juga menjadi faktor pembeda kondisi ekonomi pada 1998 dan 2018. PT Rifan Financindo || Setidaknya ada 24,2 persen atau sekitar 49,5 juta orang penduduk miskin pada 1998, sedangkan pada 2018 angka kemiskinan hanya 9,82 persen atau 25,9 juta orang. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo JAKARTA. Rifanfinancindo || Anda belum pernah diperiksa pajak? Bersiap-lah, karena Anda berpotensi masuk daftar target prioritas pemeriksaan aparat pajak. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak saat ini tengah menyiapkan daftar prioritas pemeriksaan wajib pajak. Daftar itu berisi wajib pajak yang mereka anggap kurang patuh. Salah satu indikator tingkat kepatuhan adalah mereka belum pernah diperiksa, dengan ruang lingkup seluruh jenis pajak (all taxes) dalam kurun tiga tahun terakhir. Penyusunan daftar prioritas pemeriksaan ini tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Nomor SE-15/PJ/2018 tentang Kebijakan Pemeriksaan Pajak. Surat itu menginstruksikan kepada seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk menyusun peta kepatuhan wajib pajak dan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3) per September 2018. Penyusunan peta kepatuhan dan DSP3 berdasarkan analisis terhadap seluruh data dan informasi di KPP dengan meramu dengan data yang berasal dari sistem informasi di Ditjen Pajak maupun berdasarkan fakta lapangan. "Wajib pajak yang belum pernah diperiksa jadi salah satu indikator, karena pelaporan pajaknya masih semata-mata self assessment yang belum pernah kami lakukan pengujian sehingga terdapat risiko ketidakpatuhan," jelas Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, kepada KONTAN, Minggu (2/9). Namun, meski masuk DSP3, penentuan kepatuhan wajib pajak juga memperhatikan indikator lain (lihat tabel). "Walaupun masuk DSP3, apabila indikator lainnya negatif, misalnya Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR) atau lainnya bagus, dia tidak akan kami periksa," katanya. Selain itu, Hestu menyebutkan, pemeriksaan menggunakan peta kepatuhan ini belum akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sebab saat ini pajak masih fokus penyelesaian tunggakan pemeriksaan, dan menentukan tindak lanjut usulan pemeriksaan yang sudah ada sebelumnya. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo berpendapat, pembentukan peta kepatuhan wajib pajak ini sebagai langkah bagus untuk memperbaiki data pemeriksaan perpajakan. Namun ia menilai, regulasi ini terbilang lemah lantaran hanya dipayungi Surat Edaran Dirjen Pajak. "Secara hukum, surat edaran tidak punya kekuatan, meski efektif untuk internal," ujar Yustinus. Rifanfinancindo || Agar lebih kuat, ia menyarankan, perintah pemeriksaan pajak tertuang di peraturan menteri keuangan (PMK). Sebab, pelaksanaan beleid ini melibatkan wajib pajak. Baca juga : PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK RFB || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || pt rifan financindo |
Archives
May 2021
Categories |